Melatih Keberanian Anak Lewat Camping

tenda mainan anak
tenda mainan anak

Mendidik anak harus dimulai dari elemen terkecil, yaitu keluarga terutama orang tua. Pendidikan tersebut tidak harus berupa pendidikan formal seperti menghitung atau membaca, tetapi and juga harus mendidik anak dengan pendidikan untuk melatih karakter anak atau kepribadian anak. Terkadang, banyak anak yang tidak berani tampil di depan umum, maka kita harus mampu mendidik anak agar jadi berani tampil depan umum. Ada pula anak yang penakut, jika demikian anda harus mampu melatih anak untuk menjadi pemberani. Salah satu caranya adalah dengan mengajak anak berkemah atau camping. Untuk mengajak anak camping, anda harus menyiapkan beberapa persiapan penting seperti alah satunya adalah tenda mainan anak.

Mengajak anak camping tidak harus dilakukan pada malam hari. Anda pun bisa mengajak camping disiang hari dengan cara bermain – main seolah anda dan anak sedang berada di hutan dan mengajak anak berkhayal untuk tidur di tenda mainan anak. Mengajak anak bermain camping bisa dilakukan di halaman rumah. Anggaplah anda sedang pergi ke hutan bersama anak anda dan berikan stimulasi berupa sebuah permasalahan untuk melatih keberanian anak. Misalnya, ibu atau ayah berpura – pura diculik oleh penjahat atau diserbu hewa hutan. Lalu, anak anda berpura – pura sebagai penyelamat untuk orang tua. Dengan cara ini, anak akan melakukan sesuatu dengan cara berpikir untuk bagaimana caranya menyelamatkan orang tua mereka. Hal ini adalah permainan yang sangat sederhana namun akan berdampak pada karakter anak berikutnya.

Selanjutnya, anda bisa mengajak anak anda untuk melakukan camping sungguhan di tempat camping atau di halaman rumah. Ajak anak untuk melakukan aktifitas saat camping pada umumnya seperti memasak dengan kayu bakar, membuat api unggun, bernyanyi bersama di bawah sinar rembulan dan bintang, hingga tidur di dalam sebuah tenda. Ini akan menjadi pengalaman yang menantang sekaligus menyenangkan untuk anak anda. anda dapat mengajarkan pada anak anda betapa sulitnya hidup tanpa sebuah rumah dengan beragam fasilitasnya. Dengan demikian, anak akan belajar mensyukuri hidup dengan menerima apa yang ia miliki.