Setiap orang tua pasti akan senang jika anak sudah bisa mandiri dalam berbagai hal. Namun, untuk bisa menjadi seorang anak yang mandiri, anak – anak butuh didikan dan bimbingan dari orang tua supaya anak tidak mengambil keputusan apapun tanpa berpikir panjang. untuk membuat anak belajar mandiri, anda bisa memulainya dengan hal – hal kecil, seperti ketika anak ingin minum maka suruh dia untuk belajar mengambil minum sendiri.
Saat anak akan pergi sekolah, maka biasakan anak untuk masuk kelas sendiri, tanpa harus ditunggui oleh orang tua. Selain itu, hal yang paling besar adalah dengan mencoba membiarkan anak tidur sendiri dikamar mereka. Oleh karena itu, orang tua harus menyiapkan kamar yang nyaman seperti memilih kasur anak anak yang pas, perabotan kamar yang pas, dan dekorasi kamar yang pas.
Namun, kapankah anak boleh tidur sendiri di kamarnya? Banyak orang tua yang terlalu terburu – buru mengajarkan anak mereka tidur sendiri dikamarnya. Sedangkan, mereka mengabaikan karakter atau sifat anak terhadap keadaan sekitarnya. Tidak semua anak terlahir dengan keberanian yang tinggi. Masih ada anak yang memiliki sifat penakut. Anak juga memiliki karakter berbeda terhadap cara mereka memandang orang tua. ada yang penurut pada orang tua, ada yang takut pada orang tua, dan ada pula yang berani pada orang tua.
Anak yang penakut terhadap orang tua mereka mungkin tidak akan berani ketika ia ingin mengungkapkan jika ia belum siap untuk tidur sendiri. sehingga, hari – hari nya dikamar dipandang sebagai mimpi buruk yang akan berpengaruh negatif pada kehidupan mereka. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk membaca pilkiran anak, apakah mereka sudah berani atau tidak, dan berikan target diusia berapa anak boleh tidur sendiri dikamar.
Saat pertama kali anak mencoba tidur sendiri, berikanlah kesan kamar yang nyaman dan sesuai dengan karakter anak. Hal ini dapat dilakukan dengan memilih kasur anak anak dengan desain karakter kesukaanya dan desain dinding kamar yang didekorasi dengan apa yang ia suka. Selain itu, sebaiknya anda sering mengoknya hingga tidak ditengok sama sekali. Dengan demikian, anak tidak akan “kaget” jika tiba – tiba ia ditinggal tidur sendirian di kamar. Kemudian, jarak antara kamar tidur orang tua dan anak sebaiknya jangan terlalu jauh supaya orang tua mudah untuk mengawasi anak dan anak tidak akan merasa jauh dari orang tua.